Kemarin kamu terbangun malam-malam dan terkenang saat kamu duduk berdua diatas meja.
Aku memesan kelambu. Sedang bola matamu sibuk mengelilingi menu dan menimbang mana yang lebih baik:
Angin atau Debu.
Kemudian botol tiba. Ia pecahkan dirinya sendiri. Kamu pungut pecahan-pecahan beling, kamu lumat dengan tangan.
Aku terkejut melihat darahmu mengalir diantara beling kecil-kecil. Kamu tiup, tertawa-tawa lantas bertanya:
"Tahukah kamu apa yang aku lakukan?"
Aku bergidik, kemudian menggeleng.
Kamu tertawa semakin kencang. "Aku juga tidak."
Lalu kelambu tiba. Kamu terbangun. Tanganku berdarah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar