Ia memberkati kerincing-kerincingan yang kemarin tumpah ruah di langit.
Ia tak habis pikir, bukankah satu bulan penuh ia berharap emas mengalir di sungai dan perak berhamburan di persawahan. Maka saat kini kepingan turun dari langit, ia tak mengerti kenapa kepalan tangannya menghadap bawah kemudian ia meninju keras ke bumi sambil berkata lantang,
"Anjing!"
Tidak ada komentar:
Posting Komentar