Mungkin kamu masih ingat saat kamu duduk di bangku penumpang dan aku dibangku pengemudi. Kamu mungkin tak ingat tentang lagu-lagu, tapi samar-samar kamu ingat tentang band favoritku. Kuharap begitu. Lalu ratusan malam berikutnya. Bukankah aku benar-benar menyayangimu? Kenapa pula kamu terus menurus menggores hatiku? Bukankah aku mencintaimu? Lalu untuk apa kamu mencuri hatiku lalu menginjaknya diam-diam? Kalau kamu berkenan, aku akan menjadi satu memori ketika suatu lagu terdengar di radio. Sekedar itu |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar