Nonaku yang baik aku sempat mendengar kamu menawar telingaku semalam,. Maaf tapi harga itu terlalu mahal.
Dengan harga yang sama kamu bisa dapatkan tiga pasang telinga dari sekeluarga pemulung yang sempat kita temui sedang tertidur semalam di dalam gerobak sampah.
Dan aku bukanlah seorang pedagang yang baik.
Mungkin kita sudah terlalu jauh berjalan dari keramaian namun kamu pasti ingat tentang trotoar dan lampu taman. Dan jendela dan cahaya lampu. Dan bayangan dan air mata.
(Serta telingaku dan telingamu)
Jadi kamu tak perlu menawar telingaku. Aku tawarkan hatiku, itu saja. Telingaku tetap milikku dan keping-keping recehmu selamanya jadi milikmu.
Sampai suatu hari kamu memutuskan untuk menawar tiga pasang telinga dari keluarga pemulung yang tertidur di bawah cahaya lampu taman berselimut bayang dan lirikan mata-mata penuh cemooh dari jendela rumah.
Dan air matamu bisa saja tetap jadi milikmu jika saja tak kamu keluarkan malam itu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar