"Zahara?" jawabku cepat. Aku cepat-cepat pula mengangguk. Zahara? Orang bodoh macam mana yang tertukar antara Sahara dengan Zahara? Tapi kamu tampak tak peduli dengan kesalahanku. Kamu hanya mengangguk dalam diam. Beberapa menit pikiranmu berkelana entah kemana. Beberapa menit pula kukagumi kecantikanmu. "Mungkin... Jawaban yang baik. " Kamu tersenyum. Dan aku tak habis pikir bagaimana bisa seseorang yang sudah sedemikian cantik jadi bertambah cantik hanya dengan tersenyum. Kamu kemudian menyadari aku memperhatikanmu tak tahu malu. Kamu senggol ringan telapak tanganku. " Hey... " " Ah maaf... Pertanyaan apa yang sedang kita bicarakan tadi? " " Entah... Aku juga lupa. " Kamu melihatku. Aku balas melihatmu. Kemudian kita tertawa terbahak-bahak. |
Senin, 03 Agustus 2015
Apa pertanyaan yang membuka puisi ini?
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar