Saat air matamu turun, ia sungguh tak tahu apa yang bisa dilakukannya.
Ia berharap ada disampingmu, memelukmu, lalu mengatakan padamu bahwa semua akan baik-baik saja.
Namun ratusan kilometer yang memisahkan kalian, membuat sayatan-sayatan kecil pada tali yang saling kalian genggam.
Karena itu, ia izinkan seseoarang dengan (atas) namanya disampingmu, memelukmu, lalu mengatakan padamu bahwa semua akan baik-baik saja.
Lalu beberapa ratus kilometer jauh situ ia telan sendiri air matanya dan berharap bahwa pada nantinya akan kembali di titik tengah.
Entah ia, entah dirimu
Tidak ada komentar:
Posting Komentar