Rabu, 18 Desember 2024

Kerajaan tiga detik

Tepat 3 detik saat tidak ada mobil di belakang dan depanmu saat kamu di jalan raya menuju rumah. 

Kamu merasa seluruh dunia adalah kerajaanmu

Konstelasi

Telah menjelma di bawah Ursa Mayor konstelasi
jadi dimanapun aku berada, aku bisa menujumu. 

Pulang. 

Rabu, 04 Desember 2024

Bolehkah

bolehkah aku berandai-andai lukaku tak pernah sembuh saat kau sayat sore hari itu? 

Seumpama

Kuanggap ucapannya beberapa hari lalu saat setengah mabuk itu dusta. Tapi saat esok paginya ia ulangi kalimat yang sama dengan penuh kesadaran tentu saja aku menjadi ragu juga. 

Seumpama kuserahkan setengah hatiku, tak yakin juga aku kamu mengurungkan niatnya untuk pergi. 

Sementara waktu meringkuk perlahan, pada malam-malam seperti ini (saat kursi kosong tampak mencolok disampingku) aku coba berpikir mana kalimatmu yang dusta dan mana yang nyata

Selasa, 03 Desember 2024

Belajar membaca

Benarlah hal yang kamu ceritakan padaku seribu tahun lalu:
"Tak akan pernah ada aku dalam ceritamu. Hanya kamu berjalan seorang diri dari pagi hingga dini hari. "

Tapi toh aku keras kepala
dan kata-katamu walau sempurna tetap kuanggap kalimat anak TK belajar membaca

Rabu, 30 Oktober 2024

yang mudah itu

yang mudah itu mencintaimu,
sedang yang sulit itu berjalan bersama selamanya.

yang mudah itu mencintaimu,
yang sulit itu terbangun di pagi hari memutuskan diri untuk pergi meninggalkanmu sendiri.

yang mudah itu mencintaimu,
yang sulit itu membayangkan apa yang terjadi jika aku tidak mencintaimu

Suatu perpustakaan

ada suatu perpustakaan suatu ketika entah dimana
disimpannya baik-baik satu buku kisah cinta kita, 

mulai ditulis saat kita membuka mata
selesai tertulis dan tak pernah dibuka lagi saat kita menutup mata.

Astrolabe

suaramu kompas,
menuntun hatiku untuk sampai hatimu ribuan kilo jauhnya.

namun cintamu astrolabe,
memprediksi, mensimulasi, dan menavigasi segala sisaku.

di padang rumput pagi itu

kamu harus melihat dirimu sendiri menyaru di padang rumput berbunga pagi itu jadi kamu akan tahu bahwa aku tidak pernah berdusta pada saat berkata:

"kamulah sebaik-baiknya pandangan mata pada saat ini, sebelum-setelah ini, dan seterusnya."

aku mungkin saja berbohong tentang jam berapa aku harus menjemputmu, jam berapa mengantarmu pulang, atau sedang apa aku saat ini. 
atau mungkin berbohong tentang bagaimana perasaan cinta itu selalu timbul tenggelam lantaran waktu dan jarak diam-diam hidup menggerogoti kita perlahan.

tapi pagi itu (dan aku benar-benar bersaksi atas apa yang memiliku) bahwa aku benar-benar telah jatuh cinta kepadamu

apakah kamu akan percaya kalau kereta adalah perumpamaan waktu dalam puisi ini?

ada kereta melintas di kepalamu
diam-diam melindas jalan pikiranmu
meraung-raung dari jauh tak peduli teriakanmu
pergi menjauh ketika kamu hanya bisa menatap tak percaya

Senin, 30 September 2024

setahun

setahun dari sekarang salah satu dari kita akan pergi dan tak pernah kembali
sedang yang tertinggal akan diam sendiri. memandang pintu, menghitung waktu perlahan-lahan menahan rindu abadi.

tak pernah terucap kata rindu dari salah dua mulut kita,
seperti mantra, ucapan semoga semua baik-baik saja terucap berulang kali hingga mengeras menjadi permata.

Senin, 09 September 2024

tentang ingatan

dan akhirnya aku bisa melihat wajahku dipantulan bola matamu
dan benar-benar hanya aku dan kamu saja di garis pantai malam itu

dan betapa waktu begitu baik kepadaku namun begitu jahat kepadamu karena ia membiarkan kita berdua pernah berada di waktu yang sama suatu masa

dibayanganku ada satu foto hitam putih di suatu tempat di suatu masa merekam kita berdua menatap bintang dan membayangkan tentang yang tidak pernah terjadi di sisa malam itu

tapi andaikan tak pernah ada foto semacam itu, telah kusimpan kenangan itu dalam satu kerak ingatan selamanya

Kamis, 29 Agustus 2024

Anjing-anjing Jimbaran

Pagi ini di Bali, tidak ada yang lebih bahagia dari anjing-anjing Jimbaran yang tadi kamu temui

Minggu, 25 Agustus 2024

Keputusan m(u/k)

aku titipkan impian-impianku tentang negeri ini kepada bocah-bocah ingusan kemarin sore yang saat ini sedang berteriak-teriak di depan gedung dengan tiket masuk termahal di negeri ini.

aku lebih memilih kembali tidur, lalu terbangun membaca berita esok hari dan membicarakan tentang betapa brengseknya aparatur negara di sela-sela waktu makan siangku.


Sungguh

menatap langit bertabur bintang malam ini membuatnya berpikir ada kemungkinan walau kecil saja bahwa ia menatap satu bintang yang sama yang kamu pandang hari ini walau mungkin kemungkinan itu bisa saja menjadi nol karena kamu tak melihat bintang malam ini namun toh ia senang yang membayangkan yang romantis-romantis seperti itu daripada membayangkan andaikan kalian bertemu dan tak ada lagi sapaan atau kalimat lembut mesra darimu keluar. betul. sungguh

maksudnya begini, alternatif lainnya adalah ia akan kembali ke dalam kamarnya setelah menyalakan dupa dan berdoa kepada dewa-dewa yang menyayat hati dan tulang berharap bahwa masih ada kemungkinan walaupun kecil untuk kalian akan tetap bersama lebih lama walau hanya sehari saja.

diantara dua pilihan itu, bukankah pilihan pertama lebih menarik? betul. sungguh.

seharusnya ada sesuatu

membaca pesan darimu membuatku akhirnya membuatku berpikir bahwa seharusnya ada sesuatu di antara kita.
 
namun saat kucoba ingat dengan pasti setiap langkah ragu yang aku ambil setiap malam menuju rumahmu, injakan kakiku di atas lantai dansa, tawa lepasmu di atas mobil, cerita yang tak habis di atap rumahmu, cahaya matahari yang masuk pelan-pelan di antara rambutmu setiap pagi, dan pelukan pelanmu saat aku akan pergi, aku benar-benar yakin bahwa kita memang tak pernah ada apa-apa.

sedikit lebih tidak indah

jika ada dirinya lain yang mirip dengan dirinya tapi bukan dirinya, ia yakin dengan sepenuhnya bahwa dirinya ini akan jatuh cinta padamu seluruhnya meninggalkan segala dan mengajakmu pulang bersama menuju cerita yang lebih indah.

tapi hanya ada dirinya kan saat ini? jadi ia tak bisa jatuh cinta padamu seluruhnya. jangankan seluruhnya, sebagian kecilnya pun tak bisa. 

ia memilih hadir di kedai terdekat, menegak tuak, lalu mengajakmu pergi lima menit saja membuat cerita yang sedikit lebih tidak indah.

butir demi butir

mungkin cerita kita telah berakhir malam itu?
entah, aku juga baru hidup satu kali ini. 
gerbang antara ingatan dan kenyataan lama kelamaan menjadi kabur juga.
andaikan kukatakan bahwa tak pernah kucoba sulam hatiku dengan hatimu, siapa juga yang percaya?


ah tapi masih kuingat dengan jelas butir demi butir kerikil yang mobilku lindas malam itu diperjalanan pulang setelah aku mengantarmu ke rumahmu.

dan mengapa

mungkin malam memelukmu lebih erat, jadi kurelakan kamu direnggut kabut itu tadi malam

aku pergi pulang, serenade dimulai di kepalaku tentang apa, hampir apa, dan mengapa.

dan mengapa yang tak pernah habis terbentang serupa pembatas jalan saat aku berjalan pulang.



Cuaca Duri hari ini

Duri mungkin tak akan pernah masuk tajuk berita di dalam siaran televisi yang kamu tonton malam ini di Jakarta. Tapi aku masih disini, kan?

dan cuaca Duri, percaya atau tidak, lebih dingin sejak kamu tak ada disisiku.

sapu tanganmu

kamu tinggalkan sapu tanganmu di atas meja makan jadi kukira kamu akan kembali
dan kini sudah pukul setengah sebelas malam, aku masih duduk sendiri menunggumu di dalam restoran seorang diri

 

kutinggalkan pesan untukmu di telepon genggammu:
"Bagaimana dengan sapu tanganmu? kusimpan sebaik-baiknya di dalam laci meja kerjaku."
tak terbalas.


bagaimana dengan cintaku padamu? kusimpan sebaik-baiknya di dalam hati.
tak pernah kukirim

Jumat, 23 Agustus 2024

Bagaimana kamu akan dikenang

Terserak semua cerita tentangmu dalam puisiku semuanya

Jadi kalau nanti kamu tanyakan lagi padaku bagaimana kamu akan dikenang, akan kuganti jawabanku dari, "Aku tak tahu, " menjadi, "Kamu selalu hadir di puisi dan semua cerita panjangku."

Raksasa

langkah kakimu

(meski kecil)

telah membekas teramat dalam di hatiku.

pikiranku.

semuaku.


Sabtu, 08 Juni 2024

Tosca

di bayangannya ia akan jatuh cinta dan menikah dengan seorang gadis dengan bola mata hijau tosca. 
Tapi toh sampai saat ini hingga selamanya, bola mata cokelatmu telah hinggap di jantung hatinya selamanya. 

Lalu seperti itu

lalu seperti itu kamu tiba-tiba muncul dari balik hujan
dengan langkah seringan awan dan senyum secerah bulan

kamu tanyakan kabarku, aku tanyakan kabarmu. 
Lalu semua usai begitu saja. 

Dan saat perlahan langkahanmu meninggalkanku, samar kuingat betapa dulu pernah kutinggalkan segala untuk 5 menit lebih lama bersamamu

Kamis, 06 Juni 2024

dibayangkannya

dibayangkannya masih kamu simpan foto kalian berdua diam-diam di suatu album foto di suatu tempat di suatu masa
jadi diam-diam ia bisa merasa bahwa seseorang mencintainya walau mungkin rasa itu tak lagi ada

dibayangkannya masih kamu ingat kenangan saat kalian berdua berjalan menuju suatu kota di suatu ketika
jadi diam-diam ia bisa merasa bahwa ada suatu kota ia bisa menghirup aroma kalian berdua walau sudah tak ada lagi yang tersisa

Selasa, 07 Mei 2024

100 juta tahun

karena kamu kecil makanya aku peluk kamu setiap waktu.

tapi diam-diam aku bertanya juga, sampai kapan kamu mau dipeluk manusia macam aku?


sampai 50, tidak, 100 juta tahun lagi. ujarmu