mungkin malam memelukmu lebih erat, jadi kurelakan kamu direnggut kabut itu tadi malam
aku pergi pulang, serenade dimulai di kepalaku tentang apa, hampir apa, dan mengapa.
dan mengapa yang tak pernah habis terbentang serupa pembatas jalan saat aku berjalan pulang.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar