*untuk: bocah-bocah utara
Aku muak untuk selalu meminta maaf dan tak berani menatap bola matamu,
sungguh.
Kondisi ini tak ideal, memang. Berapa banyak sebenarnya rahasia yang kamu sembunyikan di hatimu aku tak pernah tahu, sayang.
Apa aku ingin pergi atau aku ingin selalu disini? Kamu tak peduli. Aku peduli sesungguh hati.
Apa kamu memikirkanku saat tengah malam terbangun dan saat tanganmu mencoba meraih gelas untuk membilas mimpi buruk? Aku peduli.
Sekarang kutemukan sulit untuk menulis puisi hanya dari sudut pandang pertama. Jadi bagaimana ceritamu?
**
Kamu meminta maaf lagi dan lagi. Permintaan maaf macam apa kalau kamu tak berani menatap bola mataku?
Aku muak dengan ceritamu. Rancauanmu di tengah malam saat setengah mabuk membangunkanku. Tak ada yang suka menjadi orang seperti itu.
Tahukah kamu mimpi burukku selalu tentangmu?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar