Aku dengar kamu ke Paris malam itu, benar begitu?
Aku hanya sesekali melihat Paris dari televisi dan gambar. Siapa sangka seseorang diantara kita benar-benar merasakan kehidupannya.
Aku tahu benar gambar-gambar pojok kotanya, tentang orang yang berjalan, dan menara Eifel. Ya, Tuhan Menara Eifel!
Aku tak tahu pasti tentang tata kota, tapi apa benar kamu bisa melihat Menara Eifel dari segala penjuru kota? Ibu kota negara mana yang bisa seromantis itu membiarkan bongkahan besi dapat terlihat dari segala?
Kalau kamu kembali akan kutanyakan cerita dan kuucapkan selamat. Tapi sampai kamu memberitahuku padaku sendiri, aku hanya akan berpura-pura tidak tahu.
Lalu pada suatu hari kamu akan bercerita,
"Aku ke Paris bulan September 2015."
Aku akan memasang wajah terkejut lalu bertanya pelan, "Oh ya? Ceritakan padaku..."
Bisa aku bayangkan wajahmu saat bercerita. Bisa kubayangkan wajahku yang memperhatikanmu bercerita. Bisa aku bayangkan Parismu. Tapi aku tak akan pernah bisa benar-benar membayangkan apa yang ada di dalam hatiku saat itu
Tidak ada komentar:
Posting Komentar