Setengah perjalanan menuju rumah mau tak mau aku berandai-andai pula apakah kamu benar-benar akan baik-baik saja kutinggal sendiri dan mendadak hujan turun.
Lalu apakah aku harus kembali? Sedang jalan sudah tak jauh lagi. Aku bisa saja pulang meneguk cokelat. Atau kembali menawarkanmu bernaung satu payung menuju rumah.
Jadi tepat pada saat itu aku berada diantar tengah-tengah. Tak ada yang terlalu jauh. Pulang atau kembali padamu, sama jauhnya.
Sampai saat ini aku berpikir bahwa "Selamanya" itu terlalu lama.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar