Rabu, 20 Maret 2013

Skizofrenik

Tentu saja kamu tak bisa menyalahkan hujan yang hadir saat kamu tertidur
Atau suaranya yang mengiring dan mengirimmu ke mimpi
Dan beberapa guntur yang membangunkanmu di tengah tidur, membuatmu berpikir sejenak sekarang pukul berapa lantas tertidur lagi.

Sama seperti kamu tak bisa menyalahkan nol yang hadir mengikuti beberapa angka.
Atau betapa tentang 1 yang sedemikian merindukan 31.
Atau kamu yang merindukan bola matamu, dan aku yang merindukan bola mataku dan beberapa angka yang tak bisa lagi aku ingat.

Juga dengan sebongkah emas diatas tugu api. Tentang anak kecil yang berlari dipelataran parkir.
Dan juga tentang mimpi kemarin yang tak punah juga sampai hari ini.

Lalu saat otakmu yang mati dan membuatmu berpikir apa beda antara saat ini, kemarin dan beberapa detik yang akan datang.
Sekarang terdengar suara-suara di mulutmu. Dan dari telingamu keluar nyanyian sendu dan bisikan-bisikan yang membius kulitmu dengan aroma rindu yang dihembuskan oleh masa kecilmu.

Dari beberapa kenangan yang kamu ingat, dan beberapa kenangan yang tak pernah kamu ingat, lalu beberapa kenangan yang setengah mati kamu harapkan untuk kamu ingat.

"Mungkin kita bisa mulai dari awal lagi?"
ujarmu pada kamu. Lalu diteruskannya pada bayangmu dan akhirnya pada cahaya lampu samar-samar yang muncul tiba-tiba dari kamar.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar