Hari sudah malam nak tapi kita akan tetap melesat seperti ini
bukankah memang kita ini selalu dan akan selalu serupa peluru?
Bukankah memang kita diciptakan, selalu seperti itu
sebagai apa kita hanya bisa menerka, tapi bukankah kita menganggap diri kita manusia?
Lalu apa beda kita dengan peluru? Sekumpulan batu bahkan serumpun bambu?
Kita akan selalu melesat seperti ini nak, selalu begini
selamanya kita akan serupa peluru, terkadang batu esok hari mungkin bambu. Kita tak tahu, kita tak tahu
bukankah kita menganggap diri kita manusia, nak?
Kita akan selalu berada di tepi jalan selama jalan ini tak berujung
Tidak ada komentar:
Posting Komentar