Bukankah ia memang benar-benar bisa berada dimana-mana?
Saat tangan menggenggam stang dan mata menatap jalan
sedang pikiran tak pernah memikirkan suatu tempat
ia bisa kemana-mana saat ini, kan?
Mungkin ke rumahmu (yang tak pernah ia tahu)
mungkin ke hatimu (yang ia tak pernah tahu)
atau setidaknya ke matamu (yang tak pernah ia tahu)
Dan bukankah memang jalanan itu tak pernah berujung?
Lalu ia bisa kemana-mana
Tidak ada komentar:
Posting Komentar