Kamu bilang kita bukanlah tentang waktu atau lama bersua
jadi kukira pada malam itu saat kita bertemu pada pukul setengah sepuluh malam, kamu, aku
(barangkali siapa pun diantara kita berdua)
sudah pulang menuju rumah.
Kamu kemudian mengeluh,
"Aku seharusnya sudah menuju rumah. Tapi lihat dimana kita saat ini: di warung kopi dan hanya salah satu diantara kita yang meneguk air rebusan biji."
Aku menatapmu,
"Aku tak menghalangimu. Hujan yang baiklah yang mencegahmu pulang."
Diluar hujan turun. Kita tak kembali bercerita, betul. Tapi uap biji kopi yang digerus tetap bersembunyi diam-diam dibalik diam kita.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar