Sabtu, 03 Agustus 2013

Azan milik Ibu

Azan isya mengajakmu pulang. Setengah merwngut kau balas lambaian tangan mesra ibumu yang menjemput dari pos Ronda.

"Tapi bu, hari ini aku masih ingin terus bermain hari
ini.
" Ujarnya mengiba.

"Kamu masih bisa terus bermain,
Nak.
Tapi esok. Isya hari ini takkan terulang lagi hari ini."

Kamu tatap wajah ibumu lekat-lekat. Kamu kemudian berkata pelan.
"Lalu apa bedanya, Bu? Bukankah aku yang bermain esok bukan aku yang sebensr aku hari ini?

Ibumu tersenyum kemudian memelukmu pelan.
"Aku cinta kamu lebih aku mencintai bola matamu,
Nak. Tapi terkadang apa yang kita bawa hari ini tidaklah sama dengan yang kita bawa esok hari. Tapi,
bukankah kita ituadalah kita yang sekarang?
"

Kamu tersenyum dan mebalas pelukan ibumu kemudian berujar,
"Ah Ibu, betapa aku mencintaimu."

Tidak ada komentar:

Posting Komentar