Mari ke jendela. Atau memang jika rumahmy tak berjendela, mari duduk di depan pintu menunggu terbuka.
Atau bisa saja kita buka sendiri dan melangkah keluar.
Atau bisa saja kita menunggu di tengah ruang tamu dan memperhatikan bel saat berdering.
Nanti saat berdering, kita akan berlomba menuju pagar sambil menerka siapa yang ada di balik pintu.
Bisa saja kita duduk dan mengopi di beranda. Membiarkan kucing-kucing hilir mudik di antara kita.
Atau mungkin saat lelah, kita bisa berbaring di kasur lalu menebak berapa jumlah domba dari masing-masing kita hitung dalam pikiran kita.
Lalu jika nanti tiba dan benar-benar tiba. Mungkin kita akan menumpuk di halaman belakang rumah dan membuat terkejut orang-orang di masa depan yang hendak membangun pondasi baru untuk rumhanya.
Ah rumahnya. Betapa rumah kita tak akan menjadi rumah kita untuk selamanya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar