Senin, 15 Maret 2010
Hanya itu saja
Tiba-tiba malam tiba
Kau tak sadar berada dimana, hanya tersenyum terisak mengiba
Yang kau rasakan hanya kaki yang menapak dan mata yang sembab
Sudah, hanya itu saja
Kau tak rasakan luka-luka yang menganga
Atau tentang perih dan putusnya harapan yang terbang entah kemana
Kau hanya ingat kakimu dan matamu yang sembab
Sungguh, hanya itu saja
Tak juga tentang mayat-mayat yang berceceran
Atau suara raungan yang walau perlahan tapi menggetarkan
Kau hanya ingat kakimu dan matamu yang sembab
Sayangnya, hanya itu saja
Lalu akhirnya kau sadar ini waktu terakkhirmu
Kau terduduk; kakimu sudah tak kuat menopang apa-apa
Kakimu lemas, matamu tertutup; kemudian kamu mati
Ya, hanya itu saja
Kau mati
Hanya itu saja
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar