Di jemarimu bahkan perih tak mampu bergetar
Kau susuri deretan hitam-hitam di kalender, kemudian tersenyum saat menyentuh merah
"Hei, besok tak pernah ada! Hanya ada hari ini, dan kemarin!", ujarmu tiba-tiba
Aku hanya tertegun tak percaya, kemudian bertanya:
"Ah, kau sedang berdusta!"
Kau kemudian merengut, menjawab
"Mana yang lebih kau percaya: Kalender itu atau aku?"
Lalu aku diam, menimbang-nimbang
"Tentu saja kamu...seluruh hatiku percaya padamu. Tapi..."
Lalu matamu berbinar terang penuh tanya,
"Tapi apa?"
Aku tak tahu,
"Aku tak tahu"
Tidak ada komentar:
Posting Komentar