Dan doa-Mu yang menjadikanku hampir aku
pada suatu pagi di atas Bukit Yang Tak Beranjak
meminang baik-baik jemari dari
Ranting yang tak bergerak
Dan setiap langkah yang hampir tiba serta jarak yang semakin kabur membuatmu mendoakannya dengan doa yang semakin lama semakin hampir habis
dan akan diisi ulang setiap pagi lalu berulang sampai suatu hari dengan tangan tengadah ia coba kumpulkan sisa-sisa doa yang menyesap di sela-sela sebaran air hujan.
Selamat Jalan Tuan. Semoga semua baik-baik saja
Tidak ada komentar:
Posting Komentar