Rabu, 04 Oktober 2017

Mendengar dirimu tertawa

Mendengar dirimu tertawa membuatnya mustahil untuk tidak berpikir bahwa dirinya adalah bagian penting yang membuatmu tertawa, dengan tertawa serupa malam-malam yang ia habiskan berkelana seorang diri dengan isi perut sudah terkuras habis beberapa hari lalu dan ia hanya mampu memandangi rembulan kemudian alih-alih membayangkan tentang keindahannya ia hanya mampu berpikir betapa indah jika ia bisa mati sendiri malam ini, dibawah rembulan lalu pagi tiba dan ia akan ditemani mentari sampai ditemui oleh seorang petani yang kebetulan akan menggemburkan tanah dengan kotoran kerbaunya yang ia warisi dari ayahnya lima belas tahun lalu dan seperti dirinya kini kerbau itu mulai sakit-sakitan dengan kotoran dibercaki darah semerah dahak yang keluar dari tenggorokannya sendiri saat ia terbatuk-batuk dan mengerang memecahkan segelas air putih yang ia coba ambil setengah mati jam dua malam, beberapa jam sebelum ia akan menemui sesosok mayat dalam perjalannya mencoba menggemburkan kebun kacangnya yang sudah beberapa tahun ini dirasa semakin sedikit jumlah kacang yang ia hasilkan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar