Jumat, 21 Juli 2017

Bara Api

Bara api yang membakar kelopak mata kanan mu perlahan mulai menghanguskan perlahan bola matamu sedang kamu masih tertidur sampai alarm sunyi membangkunkanmu pukul setengah tiga pagi dini hari nanti. 

Dan kamu terbangun, dan matamu terbakar, dan semua mendadak tampak cerah. Siapa sangka jika seluruh warna adalah hitam jika kamu perhatikan baik-baik. 

Siapa sangka pagi akan tiba walau kamu tak ingin ia baka. Padahal kamu kami ingin tertidur dan terbangun seberapa kami kamu suka dan tak perlu memperdulikan efek jangka panjang dari tertidur melewati subuh. 

Dan bara api yang perlahan-lahan menghasutmu untuk terbangun pun tak mampu berbuat lebih banyak. Perlahan lahan ia menembus tengkorakmu, menyayat syaramu lalu memeluk mesra otakmu yang enggan dilepaskannya untuk pergi

Tidak ada komentar:

Posting Komentar