Kamis, 15 Juni 2017

Segelas waktu

Ia akan tetap memesan segelas waktu di warung kopi dekat rumahmu setiap muncul kelabu 

Dibiarkannya waktu perlahan-lahan ludar dan menjelma menjadi kopi hitam pahit yang ia teguk terperlahan. 

Sebagai ganti mimpi indah yang semestinya ia bisa dapatkan malam ini, ia akan ditemani dengan imajinasi nya tentangmu yang hadir di seberang bangkunya yang kosong dan mulai bercerita tentang seribu kota dari ratusan negara yang terlalu kultus. 

Dan itu lebih dari cukup. 
Dan itu baik, lebih dari baik. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar