Pada malam itu akhirnya ia yakin juga bahwa memang tak pernah ada kita di dunianya saat ini.
"kamu tahu aku tak pernah berkata dusta."
Tutupnya malam itu. Ia mengangguk sambil mengetuk setir mobil menahan mata yang perih karena asap rokoknya beberapa waktu lalu.
Diantarkannya kamu pulang lalu ia berandai di bumi keberapa mereka berdua saling berpelukan dan meyakinkan satu sama lain bahwa semua memang baik-baik saja saat mereka berdua dan ia tak pernah sendiri dalam pikirannya.
Dan saat ia sadar bukan di bumi yang ini mereka berdua, ia banting setir menuju rumah dan tertidur lelap sampai subuh hampir tiba
Tidak ada komentar:
Posting Komentar