Kamu tak sempat mendengar sapaan halusnnya, ketukan jemarinya di pagar saat menunggu atau pandangan matanya penuh ragu menghadapi pintu yang tak kunjung terbuka.
Ia membayangkan kamu masih marah dan enggan bertemu dengannya untuk beberapa lama,
padahal kamu hanya tertidur, siapa sangka?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar