Apakah sudah benar-benar enam hari sejak aku terakhir berkunjung?
Aku masih ingat tentang gelas yang sempat berisi teh manis kini masih duduk manis dirubung semut.
Aku masih ingat tentang kaki-kaki kursi yang terdiam dan ujung meja kayu tercukil sisa isengku yang lalu.
Dan aku takut pergi sendiri, betul. Namun malam semakin jelas hingga aku benar-benar harus pergi sebelum kamu berkata,
"Jangan Pergi. Mari kuhidangkan segelas kopi."
Aku pergi. Jangan pergi. Selamat pagi
Tidak ada komentar:
Posting Komentar