Sebenarnya saya ingin menulis biasa-biasa saja.
Tapi sejak kapan tulisan saya menjadi serumit ini pun saya tak pernah tahu.
Mungkin kata-kata ibarat buluh. Semakin dipakai semakin runcing.
Tapi untuk apa memiliki sajak dengan kata-kata yang runcing?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar