Selasa, 15 Februari 2011

Lelaki pukul tiga dini hari

Pukul tiga dini hari ia berkata pada emaknya, "Mak, aku akan pergi membingkai kata, memprosa makna kemudian membantingnya hingga pecah berkeping-keping lantas orang-orang akan berteriak-teriak: 'Ini puisi! Ini puisi!' " Emaknya menggeleng, antara mengantuk dan tak peduli ia hanya membalas ringan, "Pergilah dan saat pulang carilah kunci di bawah tumpukan jerami." "Ah mak! Itu dia yang sedari tadi kucari! Inspirasi!" dan emaknya tertidur lagi. Esoknya pukul tiga dini hari laki-laki itu tak tampak lagi batang hidungnya mungkin dimakan angin, atau juga di simpan karang, apa bedanya? Yang jelas saat ini emaknya tak henti-hentinya berteriak-teriak: "Ini puisimu nak! Ini puisimu nak!"

Tidak ada komentar:

Posting Komentar