Ia takkan pernah menjadi penyair, takkan pernah
Menulis satu sajak saja tak mampu
menggerinda gerigi dan celah jari untuk bernarasi pun takkan mau
Ia takkan pernah menjadi penyair, takkan pernah
Ia hanya mampu menyimak mana yang gigi lalu membedakannya dengan gusi
mana yang nyala lampu dan mana yang nyala petromaks
Namun tetap saja ia berkeliling kampung sambil berteriak-teriak
Tidak ada komentar:
Posting Komentar