Kamu seperti sandal jepit yang hilang satu
Sedang aku seperti klakson yang berbunyi kencang saat mobil digedor maling
Aku seperti truk gandengan yang diam saat disalip pengemudi tak sabar
Kamu seperti sapu yang terdiam dipojokkan walau debu menghampar lebar
Kamu seperti lampu jalan yang menerangi jalan dan mati saat pemadaman bergilir PLN
Dan aku tetap menjadi buku asing di sudut perpustakaan yang pustakawannya pun tak tahu bahwa ia ada
Dan pada akhirnya kamu menjadi jalanan berbatu yang selamanya tetap direncanakan akan diaspal
Lalu aku tetap menjadi laki-laki, kelak sendiri
Tidak ada komentar:
Posting Komentar