Selasa, 27 Oktober 2009

Aku menulis apa sebenarnya?

Dari sekawanan kura-kura liar Yang melompat-lompat lincah, seekor Impala Lalu kau dirikan tinggi-tinggi Menara, yang lebih tinggi Lebih tinggi, semakin tinggi lalu jatuh Sebuah jembatan hancur, impian berserakan Sungai meluap-luap, nyanyian mengebiri impian Kotak-kotak menutupi wajah, deretan angka bergantian mengisi celah kosong Kertas-kertas yang berhamburan Pena yang kau sangka mengering mendadak mengalir kembali Tapi kau tak berpuisi kali ini, kau sangka dirimu gila Kau sangka dirimu gila Kau sangka dirimu gila Ah, kau normal namun kau harap dirimu gila Lalu kau menjadi gila, lalu kau berharap menjadi normal Orang normal yang menjadi gila lalu berharap menjadi normal, kau harap gila orang-orang yang beberapa kali menganggapmu gila walau kau tahu orang tak bisa dijadikan gila hanya dengan harapan Lalu kau sadar kalau kau harap dirimu menjadi gila Aku gila, lalu kutinggikan menara, kura-kura yang menjelma menjadi impala, pena diatas kertas, gempa yang mengisi sungai kembali Aku menulis apa sebenarnya?

Tidak ada komentar:

Posting Komentar