Aku menunggu di kedai kopi dengan asap membumbung dimana-dimana
Aku kira udara sudah menjelma asap. Dan rindu sayup-sayup berubah menjadi cemburu
Aku benci setengah mati ketika Satpam yang berkali-kali menyuruhku menunggu di luar.
Aku tak bisa marah kepada satpam karena menyuruhku menunggu, karena akhirnya aku bisa menulis satu puisi disini.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar