Senin, 16 November 2015

Tentang Bangkok

Beberapa saat setelah mendarat di Bangkok, aku bertanya pelan dalam hati:
"Apakah di paru-paruku masih tersisa udara dari Shanghai?"

Lalu aku diam saja dibawa taksi dari bandara menuju hotel. Pengemudi yang baik susah payah bertanya apakah aku berasal dari Thailand, aku menggeleng.

"Same-same." ujarnya sambil meraba wajahnya lalu menunjuk wajahku. Aku tertawa,

"Indonesia." jawabku. Ia mengangguk.

"Aya-aya-aya."

Ada yang berkata bahwa kamu akan jatuh cinta pada Bangkok. Mungkin. Tapi bisa sejatuh cinta apa aku pada kota ini jika aku sudah jatuh cinta kepada Jakarta terlebih dahulu?

Tidak ada komentar:

Posting Komentar