Jumat, 06 November 2015

Pagi di Shanghai

Pagi di Shanghai mengingatkanmu pada pagi-pagi lain yang kamu lalui di kota-kota lainnya.

Akan selalu ada lampu jalan yang masih menyala, 
jalanan, 
aroma perkotaan di kejauhan, 
manusia. 
Semua. 

Aku tak akan pernah sempat menceritakan tentang orang-orang yang tampak terburu-buru menuju sesuatu,
lelaki tua setengah mabuk tertidur di naungi apartemen, 
dan burung yang bernyanyi malu-malu. 

Kota manapun akan selalu mempunyai ceritanya sendiri tapi pada akhirnya cerita tentang kota akan selalu cerita tentang manusia. Selalu manusia. 

Dan di Shanghai? Dengan orang sebanyak ini entah berapa banyak cerita yang bisa kamu temukan. 
Dan kalau Tuhan benar-benar menyukai cerita maka Tuhan  akan benar-benar menyukai Shanghai 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar