Jadi tentang kemarin, Sudah pukul dua belas hari ini, aku masih berandai-andai apakah kamu sudah terbangun ataukah masih mabuk air mata sedang aku hanya duduk di beranda. Aku masih berharap kamu menerima tanganku dan terbangun dengan tanganmu masih benar-benar berada di tanganku. Siapa yang kuat untuk bermimpi tidak seperti itu setiap malam? Lalu tentang kemarin. Tentang hari ini. Tentang esok. Tentang tiga detik. Dan diam-diam aku berharap ada Tuhan Tiga detik. |
Rabu, 01 Juli 2015
Tentang kemarin
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar