Jumat, 08 November 2013

Sedangkan

Sedangkan kamu menjelma kata diawal puisi ini, aku hilang menjadi jalan berbatu
yang kau lewati terkantuk-kantuk saat kamu berkelana sebentar.

Dan jalan tak juga habis sementara matahari pwrlahan-lahan mengambil gelap.

Sejak semula sudah kuambil tangismu, air matamu dan senyummu. Ia menjelma menjadi sedu-sedan di hari rabu. Lalu nanti kita akan bertemu. Mungkin di hari sabtu. Atau mungkin minggu

Tidak ada komentar:

Posting Komentar