Halo kata, lama tak bersua. Maaf, aku sedang sibuk dengan gambar-gambar tak berkata. Sedang kamu enggan datang dan mengetuk pintu rumah lagi. Telah sampai suratmu kemarin, maaf aku tak sempat merajutmu lagi. Maksudku, sungguh. Aku sungguh minta maaf atas inspirasi yang mengalir keluar dari jemari. Mungkin beberapa masa (detik, menit, jam, hari, bulan, tahun, dasawarsa) kita akan bertemu lagi. Sampai saat itu maafkan atas segala permintaan maaf yang akan bertubi-tubi tiba |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar