Maaf untuk beberapa kata dalam pikiran. Mungkin tak sempat kukatakan tapi apa bedanya jika aku benar-benar meyakini. Maaf untuk beberapa harap yang kuungkapkan. Dan mungkin belum sampai jemariku bibir untuk menggumam. Maaf pula untuk bait demi bait puisi yang terus buruk. Aemoga aroma bahagia tercium samar-samar dari sini |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar