Minggu, 05 Agustus 2012

Sebaik-baiknya syair

Seharusnya kau bersyukur tidak dilahirkan oleh malam. Namun dikandung oleh seorang wanita mulia, dilahirkan dan dibesarkan sebaik-baik.

Tentang Tuhan yang Maha Pemurah, yang bisa saja memilih diatas sepanjang masa namun memilih turun ke langit dunia dan mendengar doamu lantas mengabulkannya.
Ya, mendengar doamu lantas mengabulkannya.

Tentang garis-garis halus di telapakmu. Tentang butiran-butiran sel dalam tubuhmu. Tentang titik-titik rambut di sekujur kulitmu.
Yang bahkan tak sempat kau hitung, tapi kau gunakan semena-mena.

Tuhan diam. Tuhan mengetahui. Tapi Tuhan diam.
Ia lebih memilih untuk mengingatmu saat kau mengingat-Nya. Ia lebih memilih mendekat sehasta ke arahmu ketika kau mendekat sejengkal ke arah-Nya. Ia lebih memilih berlari ke arahmu saat kau berjalan ke arah-Nya.

Namun kau gunakan tanganmu untuk menganiaya. Kau gunakan mulutmu untuk berdusta. Kau gunakan kakimu untuk menipu daya.

Maka malukah kau jika ditanya berkali-kali?
Dan nikmat Tuhanmu yang mana lagi yang kamu dustakan?

3 komentar:

  1. saya selalu kagum dan penasaran dengan isi kepala seorang aldo, kenapa dia bisa merancang tulisan sebagus ini? di luar kata tersebut dan di dalam kepalanya pasti lebih kaya dari apa yang sudah ditulisnya. Jangan berhenti membuat kagum banyak orang ya :)

    BalasHapus
  2. Hehe, saya masih banyak kekurangan. Namun bersyukur sekali kalau ternyata tulisan saya membuat orang lain selain saya bisa merasa bahagia. Terima kasih banyak. Mungkin ada link untuk bisa dikunjungi?

    BalasHapus