Aku melihatnya, tentu saja melihatnya, siapa yang tidak? Dengan gaun hitamnya, kontras sebenarnya dengan citranya yang bagaikan matahari. Tapi siapa yang peduli? Ia bahkan boleh saja memadamkan matahari dan seluruh orang di dunia takkan ada yang akan menyalahkannya. Bukankah gadis-gadis cantik itu selalu dimaafkan untuk melakukan apapun?
"Bagaimana kabarmu?", tanyaku singkat.
Ah pertanyaan bodoh sebenarnya. Bukankah ia pasti akan menjawab "Baik-baik saja." . Takkan diceritakannya pasti andaikan ia sakit atau bahkan patah hati. Pada akhirnya ia pasti akan menjawab "Baik-baik saja". Seharusnya pertanyaan bagaiman kabar itu sudah sejak lama keluar dari kamus kita karena jawabannya sudah pasti bisa ditebak:
"Baik-baik saja", jawabnya
Kan, sudah kubilang sebelumnya. Ia akan menajawab seperti itu. Sekarang aku bingung harus bertanya apa lagi. Oh ya, akan kutanyakan saja tentang kabar keluarganya atau hewan peliharaannya! ....baiklah itu aneh. Ah aku sungguh tak tahu harus bertanya apa.
"Ah aku tak tahu harus bertanya apa lagi padamu!", ujarku terus terang.
"Oh ya?", ujarnya tersenyum.
Lalu ia berceritak panjang lebar. Dan aku hanya diam mendengar tapi senang setengah mati.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar