Sabtu, 30 Januari 2010

Sebuah puisi yang tak tahu dari mana datangnya

kau ditolak oleh langit lagi malam ini bahkan saat kau duduk tengadah semalaman dan kau rasakan mata-matamu rontok dari celah-celahnya yang darinya kau sangka darah segar mengalir, namun air matamu berhasil menipumu kali ini lalu esoknya lagi kau berharap langit menerimamu sebaik-baiknya harapan sudah kau jadikan biji-biji tasbih, kemudian kau pelintir pelan-pelan oleh jemarimu sayang kau bukan Nabi atau Tuhan kau tak punya Tuhan dan sepasang surga-neraka buatanmu sendiri karena itu kau terus berdoa, berdoa, berdoa "Bukankah Setan sendiri pernah berdoa agar abadi dan hampir dikabulkan?" ujarmu memelas

Tidak ada komentar:

Posting Komentar