Kamis, 28 Januari 2010

Harapan

Langit mana lagi yang kau maksud kali ini? Sisa-sisa abu, matahari mendadak terbakar habis semalam Malam sejenak, kau tak pernah berharap pagi untuk datang Katamu,"Untuk apa berharap hal yang sudah pasti?" Lalu dikemudian hari kau berkata hal yang asing "Untuk apa berharap untuk hal yang tak pasti?" Sedang kita duduk berdua, saling tersenyum Dan aku sibuk menerka-nerka, adakah cinta di hati kita?

Tidak ada komentar:

Posting Komentar