Langit mana lagi yang kau maksud kali ini?
Sisa-sisa abu, matahari mendadak terbakar habis semalam
Malam sejenak, kau tak pernah berharap pagi untuk datang
Katamu,"Untuk apa berharap hal yang sudah pasti?"
Lalu dikemudian hari kau berkata hal yang asing
"Untuk apa berharap untuk hal yang tak pasti?"
Sedang kita duduk berdua, saling tersenyum
Dan aku sibuk menerka-nerka, adakah cinta di hati kita?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar