Entah kau namakan apa benci itu Za, tapi aku tahu ia selalu memenuhi kepalamu
Berkhayal di bahteramu (yang kau anggap hidup, tapi hei kau tak pernah melihat ke sekeliling!)
Kau berujar pelan padaku di suatu pagi, membungkamkanku
"Tuhan memiliki rencana untuk segala sesuatu"
Dan aku berteriak keras menyalahkanmu, namun kau masih saja mencoba mendiamkanku dengan lembut
Tapi kita bukan kita! Aku tak habis pikir tentang semua kita (dan tentang beberapa kita yang tak pernah sempat terujar diantara kita)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar