Maaf aku terlambat sampai kotamu walau aku tahu kamu tak akan pernah sabar menunggu.
Berapa hari? 2130? Ah Nona, apakah kamu tahu aku tak pernah menghitung sampai seribu?
Aku harap masih ada sisa karbon dioksida dari paru-parumu di udara, massa dari bayanganmu di ujung-ujung kota dan getaran nyanyianmu di tengah-tengah hiruk pikuk kota. Tapi aku sadar aku bermimpi terlalu banyak saat ini.
Aku tak suka kota ini, sungguh tak suka. Dengan manusia serupa robot dimana-mana. Aku ingin pulang, betul. Tapi aku jauh lebih ingin bertemu denganmu.