Senin, 07 Juli 2014

Yang tak pernah pulang

Puisiku tertahan di gerbong terakhir sebelum mimpimu.
Mungkin ia enggan membayar tiket atau kondektur terlalu malas untuk mengampuninya yang jelas ia tak lagi menuju ke pikiranmu.

Aku tak pernah ingat jelas rupanya tapi lucu aku tak pernah bisa lupa aromanya.
Mungkin kamu ingat tapi kupikir-pikir lagi mana mungkin kamu mengingat sesuatu yang tak pernah kamu rasakan?

Mungkin jika kamu sedang dalam perjalanan pulang dari mimpimu ke mimpiku bisa saja kamu temui puisiku yang tak pernah pulang di salah satu stasiun

Tidak ada komentar:

Posting Komentar