Minggu, 22 Juli 2012

Monyet

Disampaikan kabar burung tentang angin yang enggan singgah di teras rumahmu.
Pagi itu, tak ada gemeretak jendela yang dipermainkan angin. Hanya ada kita, (aku), dan aku. Tak ada angin.


Untuk apa menjadi langit kalau tak pernah bisa didaki?
Tak ada yang akan menggemakan suaramu. Impianmu habis tergerus hujan sama seperti hujan melubangi batu.

Sabtu, 14 Juli 2012

Suatu malam di Yogya

Tidak ada artinya beberapa hal yang menolehkan wajahnya kemarin
Pun segelintir harapan dan selendang yang terbang, hanya mengingatkannya atas jutaan volt 3,8 kilo saat anaknya lahir

Malam itu, dengan baik-baik diketuk pintu rumahanya mengharap seseorang merantangkan tangana memeluk hagat siapapun yang mengetuk.
Oh, bagaimanakah kita berbagi dengan robot-robot pengikut garis sedang dentuman besi dan dentingan senar membuatmu merasakan waktu.
Saat 7 hari kalian menuju semesta, oh betapa bulu roma kalian merinding

Minggu, 08 Juli 2012

Kisah tentang kemarin

Maka yang diingatnya kemarin adalah deru-deru mesin yang walaupun lirih adalah pertanda bahwa salah satu diantara mereka hidup
Karena itu, saat kedipan itu padam, yang tampak didepan matanya hanyalah samudera tak berujung sedang di kakinya tercerabut semua kekuatan untuk berdiri

Diujung lidahnya tertambat kata-kata bagai mantra:
"Bukankah memang selama ini kami adalah deru campur debu?"