Jumat, 30 September 2011

Selama anda menulis

Selama anda menulis, anda tak perlu apa-apa lagi
Tampak kasar mungkin, tapi bagaimana lagi?

September

September adalah bulan milik kaum-kaum:

Yang berdoa di tengah musim dingin di tengah benua dengan menerbangkan balon-balon ke angkasa sambil menggantungkan harapan
Yang mengirimkan sekelompok orang terpecundangnya menjelajahi sepersekian dari dunia
Yang berdoa dalam ekspedisi, berharap suatu saat akan tiba di suatu tempat dimana matahari terbenam di dalam lumpur
Yang ratusan juta penduduknya menyaksikan kotak bercahaya dan menari-nari kegirangan; dibodohi
Milik segelintir orang dari suatu kaum yang berharap di suatu saat September tak pernah ada dan selalu Oktober pada hari ini

Kamis, 29 September 2011

Perkalian

Dari kecil ia muak dengan satu kali satu yang tetap menjadi satu, entah kenapa
Ia tak habis pikir, dalam pikirannya perkalian membuat segala sesuatu menjadi jauh lebih besar. Karena itu ia benci setengah mati dengan satu kali satu yang tak berubah apa-apa dan bahkan lebih kecil dari satu tambah satu

Dan baru saja tadi pagi ia putuskan untuk berhenti membenci satu kali satu dan mulai membenci satu kali nol

Rabu, 28 September 2011

(...)

You don't know how I'm dying waiting for your birthday just because I want to text you and not feeling awkward about it.
Okay, this is not a poem. You caught me red handed.

Selasa, 20 September 2011

Tip

Pelayan yang membereskan meja kita nanti mungkin akan menangis jika tahu sudah kita selipkan tip beberapa puluh ribu untuknya
Mungkin untuk membeli obat untuk anaknya yang sakit, utangnya pada rentenir atau apalah

Tapi mungkin pada akhirnya kita yang menangis karena harus pulang sendiri-sendiri

Kotanya

Berani taruhan, ia tak pernah tahu betapa setengah mati kamu berharap hidup di kotanya
Membangunkannya pagi-pagi lalu mengajaknya sarapan disuatu tempat
Menjemputnya pulang lalu berjalan-jalan sambil tertawa-tawa
Memeluknya disaat ia membutuhkannya dan mengatakan bahwa kamu mencintainya disaat ia tak menyangkanya

Selamat Pagi Depok

Maaf-maafku tetap milikmu walau berkali-kali kau tolak dan kau ucapkan kalimat yang sama:
"Berhentilah meminta maaf."

Karena dimanapun aku lihat, wajahmu ada disana
Karena di sela-sela huruf pada puisi ini, suaramu selalu bergema

Tolong ucapkan selamat pagi dariku untuk kotamu lalu akan kuucapkan selamat pagi untuk kotaku dan berpura-pura bahwa kau memintaku melakukannya

Jumat, 16 September 2011

Merindukannya

Merindukannya? Jangan bercanda, siapa yang tidak?
Tapi siapa tahan selalu hidup dalam jendela, gemerincik rantai motor dan tetesan-tetesan oli?

Merindukannya? Jangan bercanda, siapa yang tidak?
Tapi siapa tahan jika matanya terpaku di masa lalu, duduk menatap sepatu, dan pura-pura tak tahu bahwa di depannya ada aku.

Di depannya ada aku

Rindu

Nanti pada malam-malam yang kuhabiskan sendiri,
tolong tuliskan surat padaku dan ingatkan bahwa aku selalu merindukanmu.

Kemudian akan kutangkap sayup-sayup rindumu bahkan saat kamu ragu

Minggu, 11 September 2011

Kamarnya

Beberapa jam tertidur didalam kontainer selalu terasa lebih panjang daripada berhari-hari berbaring di kasur kamarmu sambil berandai-andai peran mana cocok untuk tokoh yang mana. Satu persatu tapi ya itu, ia tetap memuja kasur kamarnya: Atap yang roboh di kamar mandinya. Dan pembatas di beranda lantai dua miliknya. Ruangan 7x3.5 meter itu tetap dan akan selalu menjadi kerajaannya

Pada akhirnya

Mimpimu terfabrikasi (akhirnya!) Dan kamu tak pernah harus tahu serapan dari bahasa mana kata itu karena kata tak pernah berwarna mungkin warna hijau sebenarnya terasa susu dan dari kuning selalu tercium aroma bambu siapa tahu? Kita tak pernah tahu asal mula kata nanti pada bulan Oktober ia akan pergi ke kotamu mungkin saat kamu ulang tahun, mungkin juga tidak mungkin kamu terima, mungkin juga tidak mungkin ia akan menghabiskan waktu-waktu sedih dalam pesawat pulang sembari berharap hujan turun lebat, mungkin juga tidak

Minggu, 04 September 2011

Diantara jemarimu

Maafkan atas inspirasi yang hilang perlahan diantara jemarimu Atas jari-jari telunjuk yang ada di kanan kirimu yang menunjuk-nunjuk Atas jari-jari manis yang melingkari cincin. Yang enggan dilingkari cincin. Yang ada terlingkari cincin