Siang datang menerka sedang masa lalu datang menamparmu sedari tadi
ia rasa hari sudah malam, bahkan mungkin sudah pagi lagi tapi ia tetap tak habis pikir kenapa siang selalu datang dan menerka
lalu ia membiarkan masa lalu menamparnya sekali lagi kemudian ia berkata,
"Sekeras, sesering, sesakit apa pun kau menamparku, yang menciptakanmu itu AKU!"
Tidak ada komentar:
Posting Komentar