Minggu, 21 September 2025

Tentang kata-kata

kata-kata yang pernah keluar pagi ini akan bisa keluar lagi lebih baik di lusa hari. 

Tapi ia harus keluar sekarang atau kalimat akan buntu dan pikiran berkeliling mencari kalimat memburu. 

Harapan-harapan yang keluar hari ini bisa jadi akan lebih buruk daripada yang keluar dia puluh tujuh tahun lalu. 

Tapi ia harus keluar karena mimpi yang ada seburuk apapun akan lebih baik daripada mimpi yang tak pernah ada. 

Merapi

Telah terdengar kabar dari kemarin: ribuan tahun lalu. 

Tentang cerita Merapi, membakar seluruh ternak dan rimba. 
Yang menumbuhkan segala lebih baik. 

Yang menutupi jalan dan kota dengan abu. 
Yang membuka mata untuk dunia yang lebih apik

Aku dan kau dan (sepenuhnya)

Dalam setiap hela nafas yang tak terhenti, 
di antara celah rel kereta, 
di setiap rasa ingin pulang dan terluka. 

Selalu ingin ada (berdua) untuk bersama. 

Seperti gravitasi, sepenuhnya kita akan selalu ada

Kamis, 18 September 2025

Menanakmu

terang sedang menanakmu, 
menjadi bujur yang menjulur. Jalan yang terdampar. Jatuh yang tersungkur. 

Dan rintik-rintik orang menjelma tangis. Ribuan orang, jatuh. 

Mendadak

Tak ada tampilan prakiraan cuaca di wilayah ini:
Mendadak, hujan
Mendadak, asap. 
Mendadak, rapuh. 

Mendadak, laut. 

Rabu, 17 September 2025

Dalam beberapa malam

dalam beberapa malam telah berputar kamu dalam gerigi-gerigi waktu
pada malam lainnya aku merindukanmu tapi tak ini kamu (kembali) 

Jumat, 13 Juni 2025

Namun setidaknya

Sebenarnya ia masih mencintaimu sampai tepat pukul 2 dini hari tadi. Sayang pesanmu baru diterimanya pukul 3, jadi ia tidak bisa berbuat apa-apa lagi tentang pesan suara penuh isak tangis dan permintaan iba yang beruntun datang mengundangnya untuk hadir di pintu rumahmu sebelum fajar menjelang. 

Namun setidaknya ia tahu dengan perasaannya. Dan itu cukup. 

Sofia

Aku rasa kita akan bisa melakukannya jika kita mulai mencoba. 

Tapi aku dan/atau kamu tak. 

Maka tak pernah ada yang mencoba. 

Jadi sebenarnya tak pernah ada kita. 

Kamis, 12 Juni 2025

Dalam suatu waktu

Dalam suatu waktu dan tidak lama, seluruh hasrat menulisnya tumpah ruah dan tak tahu lagi ia harus menampungnya bagaimana. 

Dan walau ia tahu tulisannya tak pernah selalu indah. 

Satu dua dari seribu puisi yang baik, sudah lebih baik baginya. 

Satu dua waktu menulis tulisan lebih baik baginya. 

(Daripada tidak sama sekali) 

Oh, baik

Oh, baik. Kuterima kabarmu. 

Aku harap kamu baik-baik saja, walau tak pernah pandai aku membaca yang tersirat dari yang tersurat. 

Kuharap dari selal-sela sinar matahari dibalik fotomu kamu temukan segala yang bukan aku dan kau habiskan sisa waktu lebih baik dari waktu kita bersama. 

Dan dari sela-sela gigi dalam senyummu, kuharap cinta tak habis-habis mengelilingi geraham dan taringmu

Bagaimana ia tak membantah

tentang malam yang ia habiskan tenggelam arak, tak pernah ia ceritakan lagi padamu. 

Padamu hanya ada dirinya sebaik-baiknya, disisakannya ketidakbaikan nya dalam hati dan mengeram menjadi sebongkah mutiara hitam yang ia sembunyikan baik-baik di kolong tempat tidur. Terhampar debu dan kotoran tungau. 

Ia berharap tak yang sama darimu: segala ketidaksempurnaanmu baginya adalah hal yang membuatmu adalah mu. Dan ia mencintai seluruhnya darimu. 

Dan ia tak membantah saat ia pulang sendiri lalu terdiam di pojok kamar sampai batang dupa habis terbakar hingga pagi hari tiba

Rabu, 12 Maret 2025

Terik

Terik ia rasa matahari siang ini, dan kamu belum juga tiba
hampir pukul dua saat kopi tiba
dan pikirannya lari kemana-mana